RASAKU
sakitku,
karena duri yang kau tusuk
jauh kedasar hati menyusup masuk
tinggalkan luka yang membusuk
takutku,
karena bibit yang kau tebar
tumbuhkan perdu kegalauan berdaun lebar
menjamur subur berbunga nanar
kecewaku,
mengangkat tinggitinggi samurai gundah
berperang melawan entah
berharap takdir segera damaikan resah
rasaku
padamu
seperti waktu
tajam terhunus :menunggu
Dak, 04.10
karena duri yang kau tusuk
jauh kedasar hati menyusup masuk
tinggalkan luka yang membusuk
takutku,
karena bibit yang kau tebar
tumbuhkan perdu kegalauan berdaun lebar
menjamur subur berbunga nanar
kecewaku,
mengangkat tinggitinggi samurai gundah
berperang melawan entah
berharap takdir segera damaikan resah
rasaku
padamu
seperti waktu
tajam terhunus :menunggu
Dak, 04.10
HUJAN TANYA
Senja berselimut tebal mendung
Tak ada jingga yang biasa membawa asaku membumbung
Ada apa ?...
Diammu menumpuk tanya
Membuatku terus menerkanerka
Pun malam kelam tanpa rembulan dan gemintang
Kucumbui ketakutan yang perlahan menerjang
Ada apa ?...
Tolong bicara dan cerita
Jangan terus kau perjauh jarak kita
.........
Rintik menderas
Sepi merambat menyapa dari ujung teras
Sebenarnya ada apa ?...
Dak.05.10
Tak ada jingga yang biasa membawa asaku membumbung
Ada apa ?...
Diammu menumpuk tanya
Membuatku terus menerkanerka
Pun malam kelam tanpa rembulan dan gemintang
Kucumbui ketakutan yang perlahan menerjang
Ada apa ?...
Tolong bicara dan cerita
Jangan terus kau perjauh jarak kita
.........
Rintik menderas
Sepi merambat menyapa dari ujung teras
Sebenarnya ada apa ?...
Dak.05.10
NYANYIAN HATI
Aku menari ikuti liukan nada pilu seruling bambu
Larut dalam dawai sunyi reruntuhan mimpi
Sesekali tertawai diri iringi isak sengau nyanyian hati
Sementara dalam keruh tenang
Pemangsaku kembali terpekur nyaman di dasar rawa
Teteskan liur beku sedingin pekatnya nafsu
Mematung menunggu aku yang lain…
Dalam rancak acak tarianku
Kau bisikan bayangan nyatamu lewat angin yg menderu perih ketelinga
Menarilah sayang lupakan harapan tololmu
Karena aku sang pemangsa dan karma bukanlah bagian dari takdirku
Aku terus menari menata kaki ayunkan jemari
Tersihir irama luka buaian seruling bambu
Lahirkan galau yg lengkapi kisah dalam bingkai buntu waktu
Karena setengah dari takdirmu adalah takdirku
Kuikat warna kelam pada selendang impian yg pernah kau beri
Lalu tertawai diri iringi isak sengau nyanyian hati
Dak 11.09
Larut dalam dawai sunyi reruntuhan mimpi
Sesekali tertawai diri iringi isak sengau nyanyian hati
Sementara dalam keruh tenang
Pemangsaku kembali terpekur nyaman di dasar rawa
Teteskan liur beku sedingin pekatnya nafsu
Mematung menunggu aku yang lain…
Dalam rancak acak tarianku
Kau bisikan bayangan nyatamu lewat angin yg menderu perih ketelinga
Menarilah sayang lupakan harapan tololmu
Karena aku sang pemangsa dan karma bukanlah bagian dari takdirku
Aku terus menari menata kaki ayunkan jemari
Tersihir irama luka buaian seruling bambu
Lahirkan galau yg lengkapi kisah dalam bingkai buntu waktu
Karena setengah dari takdirmu adalah takdirku
Kuikat warna kelam pada selendang impian yg pernah kau beri
Lalu tertawai diri iringi isak sengau nyanyian hati
Dak 11.09
BUAI KECEWA
panjang kau bawa kemarau
meranggas gersang bakar impian
sisakan debu tebarkan duka
kekasih...
akan seberapa dalam kau tikam rasa
akan seberapa dalam kau kubur cinta
lelap kau buai kecewa
senandungkan denting dawai luka
merajam sepi membunuh mati jiwa
ah...
pun tak kau sisakan secuil hati
untukku membenci
Dak, 02.11
GENANGAN KECEWA
…dan pada bening yang menetes
aku bertanya
kapankah mataair airmata mengering
basahi perih luka
pun pada sejati cinta
aku bertanya
mengapa asa ini tak jua mati
ditikam dusta berkalikali
Kekasih, pada genangan kecewa
aku bertanya
haruskah kumaafkan
yang tak mungkin termaafkan
Dak, 02.11
LULUH LANTAK
ketika mulai meretak
sedih melarut dalam benak
terbiarkan hati luluh lantak
dan cinta tetap kupercaya
meski sejuta lelah menyergap menyapa
dalam banjiran noda juga dusta
ketika penghianatanmu satusatu terkuak
dalam perih rindu dendam yang mengoyak
kubiarkan duniaku luluh lantak
pun masih aku bertahan
kuatkan langkah tuk tetap berjalan
tapaki sepi yang kau tinggalkan
Dak, 11.10
BELENGGU MASALALU
gerimis sore ini
hadirkan simfoni sepi
lahirkan seribu mimpi
yang pernah kau bagi dan pungkiri
satu persatu
terngiyang lagi sejuta janji
mengiris pedih dinding hati
dihujani kenangan kelam
kugenggam erat rasa malang
terisak dalam tangis diam
meringkuk disudut gamang
pun satu persatu
kurekatkan lagi
pecahanpecahan hati
.........
Ah, belenggu masa lalu
tak pernah membiarkan aku
menghapus jejakjejak mu
Dak, 10.10.
TITIK SEPI
seperti angin yang berhembus
kususuri sunyi dalam garis lurus
menuju titik yang pernah kau gores
pada lembar hidupku
.........
kan kututurkan sejuta syair
tentang berbedanya impian dengan kenyataan
tentang kecewa tanpa sesal
tentang perih tanpa nganga luka
tentang rasa juga cinta
tentang kita
yang menyerah pada sejuta aturan nyata
ya, kita
yang telusuri garis lurus sunyi
menuju titik sepi
kalah
: taklukan cinta
Dak, 07.10
SALAH
sayang
anggur yang kau tuang
dalam cawan berwarna belang
: memabukkan
kelabuhi rasa terbangkan angan
.........
pun nyata yang kau bawa
ciptakan banyak luka
memaksaku palingkan mula
sembunyikan galau duka
sayang
kecewa ini tak bisa lagi ku bantah
menyiksa jiwaku dalam resah
mungkin kita memang harus pisah
mungkin cinta ini memang salah
Dak, 07.10
MELAWAN TAKDIR
dengar
sayang
dengar aku
duhai
...pun jika
seandainya
rusukmulah
yang menjadikan aku
ada
...tetap
aku bersikukuh
pilih sendiri
sampai dijemput mati
daripada mesti
ada
dihidupmu
Lagi !
Dak, 03.11
UNTUKMU AKU BERTAHAN
sayang, lihatlah
air mata ini telah mengering dan lubanglubang luka rapat kututup
pun demikian dengan rasa terkubur bersama tumpukan kenangan
tapi kamu masih saja disitu
mengisi kekosongan dengan perih
: selalu
sayang, ingatkah
didepannya kau tikam aku tepat di jantung sakitku
pun kau tikam dia dengan ketidakberdayaan_nya
dan aku masih terus mendengar rintih doa dalam gemetar belaiannya
meski dia telah pergi tinggalkan aku
: selamanya
sayang, lihatlah
aku masih hidup tapaki hari menatap matahari
bertahan untuk satu mimpi
: kamu
sayang, dengarlah
hati ini sepenuhnya untukmu
dan aku bertahan untukmu
: hancurmu
Dak, 06.10
CINTA
Kuberikan hati dan setiaku hanya untuk cinta
Tapi dia dengan sejuta perangkapnya
malah membuatku terus terjaga dalam derita
Lalu kupupuk benci dan dendam untuk cinta
Tapi dia dengan sejuta kenyataannya
malah smakin menguatkan rasa sayang yg terlanjur ada
Duhai
Bukankah cinta itu seputih dan semurni ketulusan rasa ?!
Lalu mengapa dia menyelimutiku dengan debu keraguan
yang begitu tebal
Dan mengubah sang waktu menjadi samurai tajam
yang menikam tepat di jantung takutku
Duhai
Bawalah jauh cinta ini dari fananya hidup
Karna kulelah dan muak mencium bau kepercayaan
yang dihembuskan oleh tipuan khayal cinta
Dan sisakan bayangan pucat wajah takdir
yang menyeretku pada nisan kematian rasa
Dak 12.08
.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar