29.9.11

Tentang Hidup

JANJIKU

lupakah ?
kamu memintaku berjanji
pun kusanggupi

jadi...
jadilah saja penyaksi
teguhnya janji ini

: dan kamu akan tahu
sekeras apa kujaga
janjiku !


Dak, 9.11





MEMAAFKANMU

sepi jugalah yang mencipta
membanjirnya nostalgia
meneretnyeret rasa
lukai lagi luka

gemetar bisik doa
basuh perih yang menyiksa
seperti nyala kecil lentera
lembut terangi gelap jiwa

tetes terjatuh
keraguan kubunuh
dan kuputuskan memilih
dinginkan hati yang mendidih

ya, aku akan mencoba
: memaafkanmu

Dak, 06.10




TENTANG KEHIDUPAN

Malam memyelimutiku dengan kenangan,
Kenangan yg tak pernah bisa disembunyikan ingatan,
Ingatan yg mengendap dan lahirkan impian,
Impian buram tentang cinta, penghianatan, luka, & duka.

.....

Pagi slalu menyinariku dengan secercah asa,
Asa yg disematkan TUHAN diantara serpihan luka,
Luka yang justru membuatku tegar & mampu bertahan,
Bertahan tuk lanjutkan perjalanan…

Lihatlah,...
Takdir mungkin memang sudah dituliskan
Tapi DIA tetap memberi ku kesempatan tuk memilih
DIA yg tak pernah meninggalkanku dlm kebodohan & ketidakadilan
Mempercayakan nasib kehidupanku pd diriku sendiri

Dak, 08.09





RINDU PAGI

Malam, aku tak ingin mencumbu rembulan
Pun tak ingin kau hadiahi semu mimpimimpi
: Cukup
Biarkan kakikaki ini menelusuri setiap titian hati
Sungguh tak kan kubiarkan diri terlukai lagi

Detik cepatlah berlari
Bawa aku pada pagi
Aku rindu sinar mentari
Membalut hangat hati
Ciptakan indah asa di sisa waktu yang kumiliki

Dak, 05.10





KITA DALAM WAKTU

waktu yang mendua
usang dan kian menua
pun jejakjejak kebersamaan kita
menghilang entah kemana

kita yang mendekap kuat ego luka juga rasa
:tak mungkin lagi bisa bersama


Dak, 05.10





CURIGAKU

gerimis sore tadi
tak sisakan jejakjejak pelangi
pun purnama malam ini
bersinar buram tanpa bintang mengelilingi

...ada apa ?
tahukah malam tentang pertemuan rahasia kita
hingga purnama buram samarkan sinarnya
: aku curiga...

.............
aku disini kau disana
samakan waktu tatap angkasa
meronce detik nikmati cahaya purnama
akhiri cerita tanpa air mata


Dak, 04.10
i'm gonna miss you so much





TIKUS PENGERAT

Untukmu tikustikus pengerat
tunggulah, kebenaran pasti terungkap
: cepat atau lambat !!

wahai kau tikustikus pengerat
yg bersumpah lantang memegang amanat
mengabdi hanya dan untuk rakyat
nyatanya kau bawa citra negeri jadi semakin gelap
:sungguh kau pantas dihujat

Dengarlah kau tikustikus pengerat
saat topengmu kelak tersingkap
mata dunia akan benarbenar melihat
kerakusan kotormu dibalik balut santun mengkilap :terungkap
kaulah iblis dalam busana malaikat

untukmu tikustikus pengerat
tunggulah, kebenaran pasti terungkap
:cepat atau lambat !!


Dak. 05.10





SIBIBIR GULA

Sibibir gula berpesta
nyalakan lilin tiupkan nista
tertawa lupakan karma
pasang wajah arjuna kelabuhi nyata
percaya nafsunya rapat tertutup citra

sibibir gula berpesta
nikmati madu dari jerat racunnya
sementara didepan sana...
waktu tajam terhunus menunggunya
dan angin tak sabar terbangkan bau busuknya

sibibir gula berpesta
dan semoga ini pesta terakhirnya


Dak, 12.04.10
to HP " Met UlTaH Babiaer'koe "





ROKOK

sebatang dibakar
bara memerah rapuh
debudebu luruh

sehisap asap
penuhi rongga rasa
menyusup masuk sesakkan dada

:entah dimana nikmatnya ?!

Pun dikepulan yg terhembus
hanya gumpalan abstrak asap
melayang lalu menghilang

:pertegas hampa kedalam nyata

Dak, 05.10





PALSUKAN BAHAGIA

Tak apa
Teruslah bercerita dalam diam
Atau umbarlah tawa dan candamu meski diiringi denting kesunyian

Tak apa
Teruslah tebar kepalsuan itu
Meski goresan luka di bening fatamorgana ke 2 matamu menyangkalnya

Karena rasa oleh rasa
Diayun waktu hadirkan asa
Meski dipenuhi sejuta khayal
Namun tetap lukiskan nyata

Tak apa
Tipulah luka dengan palsukan bahagia
Asal kau tetap disitu dan terus bertahan

Dak, 07.09



DIA

Mencari kunci damai jiwa,
Kutemukan DIA dipojok resah,
Dengan segulung jawaban dari juta'an tuduhanku padaNYA.

Diberinya aku cermin untuk berkaca,
Diberinya aku ingatan untuk mengenang,
Dengan kehendakNYA kusadari smua bodoh, khilaf, dan ketakberdayaan...

Mencari kunci damai jiwa,
Kutemukan diri begitu hina,
Dan stiap bagian hatikupun meleleh,
Saat ku tahu DIA tetap disitu menantiku kembali padaNYA.

Dak, 05.09



UJIAN HIDUP

Susuri jalan setapak menuju bukit nestapa
Berbekal sedikit yang bisa dibagi
Terhirup sisa-sisa hidup dari sebuah tragedi
Nafasku sesak dadakupun koyak

Pada kekelaman pekat warna lumpur itu
Tergambar guratan kesaksian tentang dasyatnya amukan alam
Pada kebisuan puing-puing diantara lumpur itu
Terdengar pekik pilu yg mengakhiri juta’an impian

Akalku berpendar coba menguraikan makna sebuah bencana
Menazamkan rasa coba membaca realita
Semua membuatku terserap dalam timbunan pertanyaan
Tak mampu uraikan derita dari sebuah ujian hidup

Ah,... sungguh tak bisa diterima apalagi dimengerti
Tetapi tetap harus dijalani dan disyukuri
Kehidupan & kematian biarlah tetap jadi misteri
Pasti ada rencana indah-NYA dibalik smua ini


Dak, 03.09
* Turut berduka cita untuk Situ Gintung ( 27 Maret 2009 )



.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar