27.9.11

TentanG KeperGiaN

teruntuk yang tercinta
selamat jalan...


PURNAMA AWAL DESEMBER

Dan lautpun memberi kabar
lewat debur ombak yang melandai kepantai
diiringi kepakan sayap-sayap camar
dengar dan lihatlah...
purnama malam awal desember
lentera yang terangi jalannya pulang
tinggalkan jejak fatamorgana pelangi
diatas buihbuih asin

Selamat jalan sahabat
warisan stanza kata-kata mu akan slalu disini
temaniku meniti hari
damailah...
dalam dekap peluk-Nya
dalam indah kasih-Nya
abadilah
dalam keabadian


Dak 12.09
Slamat jalan maskoe...
mengenang kepergian sahabat, kakak juga guru terbaik sedunia
Ahmad Rosyadi ( Adis )



SELAMAT JALAN SAHABAT

Aku tidak sedang berlari,…
Tapi lutut ku gemetar paksakan kaki tuk tetap berdiri
Pandangi wajah damaimu dalam balutan putih...

Aku tidak sedang menangis,...
Tapi air ini terus mengalir dari mata dan hidungku,
Ketika sadar ini terakhir ku dapat menatap indah senyum mu...

Waktu telah pertemukan kita,
Waktulah yang menjalin begitu banyak rangkaian kisah diantara kita
Dan kini,...
Waktu juga yang pisahkan kita.

Sungguh hidup dikuasai oleh waktu...
Tapi ku ikhlaskan semua susut di telan sang waktu,
Berharap kelak, waktu juga yang akan pertemukan kita kembali
di dalam kebaikan yang abadi...

Sungguh, aku tidak sedang menyesali takdir ini
Karena bagaimanapun aku bersyukur untuk waktu yg telah kita bagi,
Untuk takdirmu dalam takdir ku....

Sungguh, aku tidak sedang menangisi pergimu,...
Tapi biarlah air ini mengalir dari kedua mataku,
Sebagai ucapan selamat jalan untukmu sahabat.

Dak, 05.09
Mengenang kepergian sahabat terbaik sedunia...
Munding sariatmani ( 25.05.09 )



KEPERGIAN

Senja itu senja tidak lagi jingga kemerahan
Tamparan petir mengubahnya berwarna kelam
Dan aku, Aku berada tepat disisinya saat tiba-tiba semua berakhir

Penderitaan & kesakitannya berakhir
Kecemasan & ketakutannya berakhir
Dia tersenyum dalam kedamaian yang menjemputnya
Meninggalkan aku dengan semua rasa ini

Aku berbisik lembut ditelinganya meredam perih yg tiba-tiba mendera
Aku mohon agar dia mau memaafkan aku
Untuk ketakberdayaanku mengupayakan yang terbaik di hidupnya
Untuk luka yg ku buat disakitnya
Untuk kekecewaan & kecemasan yang ku bawa di kehidupannya
Untuk kedatanganmu yg menikam pedih kejantung lemahnya

Dalam kebisuannya dia tersenyum lembut
Aku terus berbisik dan memohon
Agar dia mau membuka matanya dan membalas peluk ciumku
Aku berjanji untuk tdk rapuh lagi dan slalu kuat dalam keadaan apapun
Aku juga menjanjikan banyak hal

Tapi dia tetap diam.
Bahkan saat aku mulai berteriak memanggil-manggil namanya
Menangis dan memohon
Terus memohon
Dia tetap diam

Hanya suara hujan diluar sana yang menjawab semua permohonanku.
Dalam diamnya dia bebas dari semua beban yang menghimpitnya.
Dalam lelah lirih aku berbisik…
Nda, mengapa tinggalkan aku dengan semua ini ?

Dak, 01.08
mengenang Ibunda Sarinah Tercinta  ( 01.01.08 )



KEPERGIANMU

Aku gontai oleh hujanan pelukan
mengambang dalam kebisuan
terkepung sunyi yang kau hadirkan
malampun basah tanpa setetes airmata
semua membeku

nadanada datar dari rapalan doadoa
mencabikcabik sepi
pun nestapa meng_gandakan luka
bersama kepergianmu,
:hatiku mati

.............
betapa waktu ingin ku ulang

Dak, 03.10
mengenang Bunda tercinta


.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar